Update: AI Lulus Uji Turing, Berpotensi Semakin Mirip dengan Manusia? - penaku88

penaku88.com - Dalam studi baru yang terbit Maret 2025 di basis data pracetak arXiv, para peneliti menemukan bahwa kecerdasan buatan (AI) bisa meyakinkan orang sampai mengira itu merupakan manusia.

Hasil itu didapatkan ketika model bahasa luas (LLM) AI mengambil elemen dalam uji Turing tiga pihak, dan berhasil meyakinkan sebanyak 73 persen.

Dilansir dari laman Live Science, para peneliti menyebut LLM GPT-4.5 menjadi lebih baik dalam berpura-pura menjadi manusia, terutama setelah berhasil lulus uji Turing.

Baca juga: 10 Aplikasi Chatbot AI hal ini Mengumpulkan Data Pengguna, Mana Terbanyak?

Uji Turing dilaksanakan memakai cara "interogator" manusia akan mengajukan pertanyaan kepada dua entitas yang tak terlihat, salah satunya manusia dan satunya komputer.

Dari berbagai pertanyaan dan jawaban, interogator akan memutuskan siapa yang manusia dan siapa yang bukan.

Komputer atau sistem AI bisa lulus ujian apabila berhasil berpura-pura menjadi manusia dan meniru respons seperti manusia.

Baca juga: Bill Gates Prediksi Peran Dokter dan Guru Akan Diambil Alih AI 10 Tahun Lagi, Apa Katanya?

Sebelumnya studi lain sudah melaporkan bahwa GPT-4 lulus uji Turing dua pihak. meskipun begitu, hal ini pertama kalinya LLM lulus konfigurasi yang lebih menantang dan asli dari "uji peniruan" ilmuwan komputer Alan Turing.

Hasilnya, LLM GPT-4 (memakai perintah persona) lulus uji Turing yang dinilai selaku manusia secara signifikan "lebih" sering daripada manusia sebenarnya.

Ujian Turing tiga pihak melibatkan pertukaran pertanyaan dan jawaban selama lima menit secara bersamaan memakai manusia dan LLM yang dipilih.

Baca juga: OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

Manusia dan model AI akan mencoba meyakinkan para peserta bahwa pihak mereka merupakan manusia.

LLM AI diberi prompt guna melaksanakan uji Turing dan meyakinkan interogator bahwa ia merupakan manusia.

Setelah menganalisis 1.023 permainan memakai panjang rata-rata 8 pesan selama 4,2 menit, para peneliti menemukan LLM tersebut bisa paling meyakinkan peserta bahwa pihak mereka merupakan manusia.

Baca juga: Mengenal GPT Zero, Aplikasi yang Bisa Mendeteksi Tulisan Buatan AI

Sementara LLM AI yang tak diberi prompt atau arahan persona memiliki performa yang jauh lebih buruk.

Gagasan utama dari pengujian Turing bukanlah tentang pembuktian bahwa mesin bisa berpikir, melainkan tentang apakah mesin bisa meniru manusia.

meskipun begitu, keterbatasan GPT-4 dalam pengujian hal ini merupakan, LLM AI tersebut membutuhkan petunjuk dan persona guna membantu meraih hasil yang mengesankan.

Baca juga: DeepSeek Vs ChatGPT dalam Perspektif Hubungan Internasional

Comments