Pembelajaran dari Paus Fransiskus: Bela Rasa, Lingkungan Hidup, dan Persaudaraan Sejati - penaku88

penaku88.com, Jakarta - Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) periode 2022-2025 Antonius Subianto Bunjamin menyatakan sejumlah pembelajaran yang didapatkan dari Paus Fransiskus sejumlah diantaranya soal bela rasa, lingkungan hidup, dan persaudaraan sejati. Hal hal ini disampaikan dalam konferensi pers di Koferensi Waligereja Indonesia (KWI), Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).

Paus mengajarkan soal bela rasa terhadap orang-orang miskin yang rentan dalam hidupnya. Dan hal inilah akan berhubungan erat memakai lingkungan hidup.

Baca Juga

“Kalau lingkungan rusak, siapa yang pertama-tama menjadi korban? Itu orang-orang miskin, orang-orang yang rentan, orang-orang yang tak mampu. sehingga itu belas kasih,” kata Uskup Anton.

Advertisement

Berikutnya, soal persaudaraan sejati yang bisa dibaca melalui tulisan-tulisan Paus dalam ensiklik atau surat edaran Paus yang berisi ajaran tentang iman dan moral Katolik yang bertajuk Fratelli tutti, yang beranak judul "tentang persaudaraan dan persahabatan sosial". Uskup Anton mengenang persaudaraan sejati ketika Paus berkunjung ke Masjid Istiqlal.

“Beliau bertemu memakai imam luas Kiai Haji Nasaruddin Umar dan ada adegan yang spontan, amat manusiawi (yakni) Ketika imam luas mencium kepala paus. Dan yang luar biasa, disambut memakai spontan ketika paus Franciscus mengambil tangan imam luas dan mencium berkali-kali tangan itu selaku tanda kebapaan,” jelasnya.

"Inilah yang dititipkan kepada kita. Bagaimana dua pemimpin agama yang luas. sebab kesucian dan kesalikan iman pihak mereka pada Tuhan yang diimaninya. Diwujudkan dalam persaudaran sejati,” lanjutnya.

Uskup Anton berharap peristiwa hal ini akan dikenang dan kita bisa hidup sesuai memakai semangat Pancasila yakni berdamai agar tak ada lagi persoalan kekerasan dalam kehidupan beragama. beliau berharap hal hal ini bisa mendorong semangat kita guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Mudah-mudahanlah inilah yang kita jalankan bersama-sama. Membangun Indonesia sehingga mudah-mudahan cita-cita Indonesia Emas 2045 hal ini terwujud,” ucapnya.

Teruntuk umat Katolik, Uskup Anton menyatakan tahun hal ini Paus Fransiskus menetapkan selaku tahun jubileum dimana tahun pembebasan memakai tema penjara pengharapan. beliau meminta seluruh umat Katolik tetap berharap dan berjuang ketika ada kesulitan yang tengah dirasakan.

beliau menyatakan Jumat Agung bukanlah penghujung meskipun begitu mengantarkan kepada Paskah yakni Kematian Yesus dan diikuti memakai kebangkitan Kristus. beliau memaparkan Paus hadir selaku gembala yang senantiasa memberi pengharapan memakai bela rasa.

“memakai bela rasanya itu. Sehingga orang-orang yang dirasa putus asa, kecewa dalam hidupnya, sebab pengalamannya masih tetap bisa berharap dan berjuang. sebab pertama-tama Allah Tuhan kita mencintai semua manusia tanpa kecuali dan mudah-mudahan pengharapan hal ini. Mari kita berjalan bersama-sama memakai pengharapan,” jelasnya.

beliau meminta doa dan dukungan agar Paus bisa beristirahat memakai damai. Kemudian, beliau menyatakan terkait liturgi pemakaman Paus akan berlangsung memakai sederhana.

“Maka saudara-saudara mohon doa dan dukungan. Mudah-mudahan beliau beristirahat memakai damai dan nanti juga upacara pemakaman yang saya dengar akan menjadi lebih sederhana. Beliau sendiri sudah menyetujui liturginya yang akan lebih sederhana guna pemakaman seorang Paus yang akan difokuskan pada iman gereja akan kebangkitan Tuhan,” jelasnya.

Uskup Anton berdoa agar Paus menjadi salah satu orang kudus di surga dan mendoakan perjuangan umat di dunia guna kemanusiaan, kebenaran, persaudaraan sejati, dan keutuhan lingkungan hidup. beliau menyatakan sejumlah terima kasih dan memohon doa guna kedamaian hati Paus Fransiskus.


Penulis: Tim penaku88

Artikel hal ini dipublikasikan melalui penaku88 pada Selasa, 22 April 2025 pukul 11.15

Comments