Hari Bumi 22 April 2025: Ini Sejarah dan Tujuannya - penaku88

penaku88.com, Jakarta - Setiap tanggal 22 April, publik dunia memperingati Hari Bumi selaku momentum guna kembali menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Pada tahun hal ini, seperti dilansir Antara, Hari Bumi akan jatuh pada Selasa 22 April 2025. Peringatan hal ini bukannya hanya seremonial, Hari Bumi menjadi pengingat bahwa bumi bukan sekadar lokasi tinggal, melainkan warisan yang perlu dijaga guna generasi mendatang.

Baca Juga

Peringatan hal ini bukan muncul begitu saja, melainkan lahir dari sejarah panjang perjuangan lingkungan yang dimulai sejak puluhan tahun silam. memakai memahami sejarah dan tujuan peringatan Hari Bumi, kita akan semakin sadar bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tugas sebagian orang, melainkan tanggung jawab bersama.

Advertisement

Berikut hal ini merupakan sejarah dan tujuan dalam peringatan Hari Bumi 22 April, yang sudah dihimpun dari berbagai sumber.

berdasarkan situs resmi Earth Day, peringatan Hari Bumi pertama kali digagas pada tahun 1970 melalui Senator Gaylord Nelson dari Wisconsin, Amerika Serikat.

Momen hal ini dimaksudkan selaku perayaan tahunan guna menghargai berbagai pencapaian dalam gerakan pelestarian lingkungan, sekaligus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga sumber daya alam demi masa muka.

Inspirasi Nelson muncul dari insiden tumpahan minyak luas yang berlangsung di Santa Barbara, California, pada Januari 1969. Peristiwa tersebut menjadi salah satu bencana lingkungan terbesar di Amerika kala itu, malahan sampai saat ini tercatat selaku yang terparah di wilayah California. Kejadian tersebut mendorong Nelson guna menginisiasi gerakan perlindungan lingkungan.

mengamati semangat mahasiswa dalam demonstrasi menentang perang ketika itu, Nelson pun terdorong guna mengangkat isu lingkungan melalui pendekatan serupa. Ia mencetuskan ide agar para dosen dan mahasiswa menggelar diskusi khusus terkait kondisi lingkungan.

Tanggal 22 April 1970 dipilih selaku masa yang tepat, sebab berada di antara masa libur musim semi dan ujian penghujung semester, sehingga memungkinkan sejumlah mahasiswa guna terlibat.

Gagasan hal ini berkembang pesat dan sukses menarik perhatian jutaan warga Amerika. Pada Hari Bumi pertama, publik ikut serta dalam berbagai aksi seperti pembersihan sungai, unjuk rasa, dan edukasi lingkungan.

Sejak itu, Hari Bumi tak lagi hanya dirayakan di Amerika, tapi menjadi gerakan global yang mengajak seluruh dunia guna lebih peduli terhadap keberlangsungan bumi.

Meski umumnya diperingati setiap 22 April, ada pula pihak yang memilih memperingatinya pada momen ekuinoks musim semi, yakni ketika matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa. PBB sendiri menetapkan tanggal 20 Maret selaku Hari Bumi, berdasarkan gagasan John McConnell pada tahun 1969. Tradisi hal ini dikenal memakai sebutan Ekuinoks Maret.

ketika hal ini, lebih dari 175 negara merayakan Hari Bumi, yang dikoordinasikan melalui Earth Day Network. meskipun begitu di Indonesia, kesadaran tentang Hari Bumi belum sepopuler Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap 5 Juni.

Meskipun serupa dalam semangatnya, keduanya memiliki latar punggung sejarah yang berbeda. Hari Bumi lahir dari gerakan publik, sementara Hari Lingkungan Hidup Sedunia berasal dari Konferensi PBB di Stockholm tahun 1972, yang juga dihadiri melalui perwakilan Indonesia, Prof. Emil Salim.

Pada intinya, baik Hari Bumi maupun Hari Lingkungan memiliki tujuan yang sama, yakni mengajak publik guna peduli terhadap kondisi lingkungan yang kian terancam.

Maka dari itu, peringatan Hari Bumi hendaknya tak sekadar menjadi momen seremonial, tetapi perlu diiringi memakai aksi nyata guna menjaga dan melestarikan bumi.

Tanggung jawab hal ini bukan hanya milik satu orang atau kelompok, melainkan kewajiban seluruh penghuni bumi. Kesadaran menjaga alam perlu ditanamkan sejak dini dan berkelanjutan dipupuk agar bumi tetap lestari sampai masa muka.

Pada tahun hal ini, Hari Bumi akan jatuh pada hari Selasa, 22 April 2025. Peringatan hal ini bukan sekadar acara seremonial semata, melainkan memiliki makna yang mendalam, diantaranya:

1. Meningkatkan kesadaran lingkungan

Mengajak publik dunia menyadari pentingnya menjaga dan melindungi bumi dari kerusakan akibat aktivitas manusia.

2. Mendorong perubahan perilaku

Menginspirasi individu, komunitas, dan otoritas guna mengubah gaya hidup dan kebijakan agar lebih ramah lingkungan.

3. Mengajak aksi nyata

Hari Bumi menjadi momentum guna melakukan aksi nyata seperti penanaman pohon, bersih-bersih lingkungan, mengurangi penggunaan plastik, dan lain-lain.

4. Menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama

Mengingatkan bahwa menjaga kelestarian bumi merupakan tanggung jawab seluruh makhluk hidup, bukan hanya tugas segelintir orang atau lembaga.

5. Melindungi bumi guna generasi mendatang

Menjaga keseimbangan ekosistem agar bumi tetap layak huni bagi anak cucu kita di masa muka.


Penulis: Tim penaku88

Artikel hal ini dipublikasikan melalui penaku88 pada Selasa, 22 April 2025 pukul 10.51

Comments