Bersikap Sopan kepada AI GPT Berdampak Biaya Mahal - penaku88

BERSIKAP sopan kepada Chatbot AI seperti ChatGPT ternyata berdampak biaya mahal. Hal hal ini diungkapkan melalui CEO OpenAI, Sam Altman.

Altman menciptakan keterangan mengejutkan dan menyebut penggunaan kata-kata sopan seperti "tolong" dan "terima kasih" ketika berinteraksi memakai ChatGPT, menyebabkan pemborosan biaya operasional yang amat luas.

Sebagaimana dilaporkan The Economic Times "Are you saying 'thanks', 'please' to ChatGPT? It's costing OpenAI millions” (21/04/2025), Altman menanggapi postingan di X.

Seseorang sudah bertanya berapa sejumlah uang yang hilang dari OpenAI akibat biaya listrik dari orang-orang yang menyatakan 'tolong' dan 'terima kasih' kepada model pihak mereka.

Altman menyebut, kebiasaan sopan santun hal ini sudah menyebabkan pengeluaran listrik meraih puluhan juta dollar AS dan menyebabkan peningkatan biaya listrik yang signifikan.

Meskipun demikian, Altman buru-buru menyatakan hal itu selaku pengeluaran yang layak. Dalam arti selaku uang yang dibelanjakan memakai baik.

Agak berbeda memakai Altman, Kurtis Beavers, manajer desain AI Microsoft, justru berpendapat bahwa bahasa sopan membantu menciptakan interaksi yang lebih kolaboratif dan menghormati pengguna.

keterangan Kurtis setidaknya menggambarkan bagaimana interaksi layaknya memakai manusia tetap krusial, malahan dalam konteks teknologi canggih seperti AI.

keterangan hal ini tampaknya menunjukkan bahwa nilai etika digital dan pendekatan humanistik terhadap AI tetap krusial meskipun berdampak pada biaya operasional.

Baca juga: ketika Hakim New York Usir AI-Avatar dari Ruang Sidang

Melatih model AI seperti GPT membutuhkan sumber daya komputasi yang menyedot energi dalam jumlah luas. tahapan hal ini tak hanya mahal, tapi juga menimbulkan beban lingkungan. Hal hal ini disebabkan konsumsi listrik, air, dan kebutuhan sistem pendingin yang intensif.

Hal hal ini menunjukan sisi lain revolusi digital, di mana biaya ekologis sering terabaikan dan lepas dari pandangan publik. Di tengah peningkatan kesadaran lingkungan, persoalan seperti hal ini perlu menjadi perhatian pengguna.

Setiap permintaan ke ChatGPT memakan listrik yang jauh lebih luas daripada penggunaan search engine. Hal hal ini memperkuat argumen bahwa pengembangan AI tak bisa hanya berfokus pada inovasi teknis semata, tetapi juga perlu mempertimbangkan faktor efiesiensi dan lingkungan.

Dilansir Times of India "OpenAI CEO Sam Altman claimed saying 'please' and 'thank you to ChatGPT is wasting millions of dollars, here's why” (21/04/2025), bahwa model AI seperti ChatGPT memang membutuhkan energi yang luas guna memproses data.

malahan tindakan sekecil mengetik "tolong" bisa menambah beban energi. Studi menyampaikan, menciptakan email 100 kata memakai AI membutuhkan sekitar 0.14 kilowatt-jam listrik. Hal hal ini cukup guna menyalakan 14 lampu LED selama satu jam.

Laporan itu menyatakan, dalam skala luas, hal ini menunjukan konsumsi listrik yang amat luas hanya guna interaksi yang terkesan mini.

Baca juga: Sistem Saraf Digital dan Kekhawatiran AI Bakal Kendalikan Manusia

Comments